Tari Barong dan Tari Kecak: Dua Ikon Budaya Bali yang Mendunia

Bali dikenal sebagai salah satu pusat seni pertunjukan terbaik di dunia. Di antara ratusan jenis tarian tradisional Bali, Tari Barong dan Tari Kecak adalah dua yang paling populer dan menjadi ikon pariwisata Pulau Dewata. Keduanya tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memiliki sejarah, makna filosofis, serta nilai budaya yang sangat dalam.

Artikel ini akan membahas sejarah, makna, cara pertunjukan, hingga perkembangan modern kedua tarian tersebut.

Mengapa Tari Barong dan Tari Kecak Sangat Terkenal?

  • Selalu masuk dalam paket wisata Bali.
  • Ditampilkan setiap hari di berbagai tempat.
  • Mudah dipahami oleh wisatawan karena memiliki alur cerita.
  • Visualnya kuat dan dramatis.
  • Mewakili kekayaan budaya Bali.

Beberapa lokasi pertunjukan populer:

  • Desa Batubulan (Gianyar)
  • Pura Uluwatu (Badung)
  • Kesiman dan Suwung (Denpasar)
  • GWK Cultural Park

TARI BARONG

tari barong bali

Asal-Usul Tari Barong

Tari Barong berasal dari kepercayaan masyarakat Bali kuno yang percaya pada kekuatan roh pelindung. Barong dianggap sebagai simbol penjaga desa yang melindungi manusia dari roh jahat.

Tarian ini dahulu digunakan dalam upacara keagamaan, sebelum kemudian dikembangkan menjadi pertunjukan seni untuk masyarakat dan wisatawan.

Makna Filosofis

Tari Barong menggambarkan pertarungan abadi antara kebaikan dan kejahatan.

  • Barong = Kebaikan
  • Rangda = Kejahatan

Dalam kepercayaan Bali, kebaikan dan kejahatan harus seimbang (konsep Rwa Bhineda), bukan dihilangkan salah satunya.

Cara Pertunjukan Tari Barong

  • Dimainkan oleh dua penari di dalam kostum Barong (mirip barongsai).
  • Rangda diperankan oleh penari dengan topeng menyeramkan.
  • Diiringi gamelan Bali (gending pembuka, inti, penutup).
  • Biasanya dibagi dalam 4–5 babak seperti drama.
  • Terkadang digabung dengan Tari Keris, di mana para penari menusukkan keris ke tubuh mereka saat kesurupan (trance).

Durasi pertunjukan sekitar 1 jam.

Jenis-Jenis Barong di Bali (banyak orang belum tahu)

  • Barong Ket (paling terkenal)
  • Barong Bangkal (babi)
  • Barong Macan (harimau)
  • Barong Landung (boneka raksasa)
  • Barong Gajah (gajah)

Masing-masing digunakan dalam konteks adat dan upacara yang berbeda.

TARI KECAK

tari kecak bali

Sejarah Tari Kecak

Tari Kecak tergolong lebih modern dibanding Barong. Diciptakan sekitar tahun 1930-an.

Asalnya dari tari Sanghyang, yaitu tarian sakral yang melibatkan trance untuk berkomunikasi dengan roh suci.

Seniman Bali Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies mengembangkan ritual itu menjadi pertunjukan seni yang bisa dinikmati wisatawan. Mereka menggabungkan unsur kisah Ramayana ke dalam tarian.

Tari Kecak kemudian dipopulerkan ke dunia internasional melalui tur pertunjukan.

Keunikan Tari Kecak

Inilah yang membuat Kecak sangat berbeda dari tarian lainnya:

  • Tidak menggunakan alat musik
  • Diiringi suara “cak-cak-cak” dari puluhan penari laki-laki
  • Penari duduk melingkar
  • Mengangkat tangan bersamaan
  • Suara manusia menjadi “orkestra” utama

Inilah sebabnya Tari Kecak disebut juga “Drama Tari Tanpa Gamelan”.

Cerita yang Dibawakan: Epos Ramayana

Cerita yang paling sering ditampilkan adalah:

  • Rama dan Shinta
  • Penculikan Shinta oleh Rahwana
  • Hanoman membakar kerajaan Alengka
  • Pertarungan Rama vs Rahwana

Terdapat juga penari tokoh:

  • Rama
  • Shinta
  • Rahwana
  • Hanoman
  • Sugriwa

Visualnya sangat dramatis, terutama saat adegan Hanoman lompat dan api dinyalakan (Kecak Api).

Lokasi Populer Tari Kecak (Update Terbaru)

  • Pura Uluwatu (paling terkenal, ditampilkan saat matahari terbenam)
  • GWK Cultural Park
  • Batubulan
  • Tanah Lot (beberapa event khusus)

Durasi rata-rata 45–60 menit.

PERBEDAAN INTI: TARI BARONG vs TARI KECAK

Aspek

Tari Barong

Tari Kecak

Asal Tradisi kuno, sakral Ritual Sanghyang, modern (1930-an)
Tema Kebaikan vs Kejahatan Kisah Ramayana
Musik Gamelan Bali Suara manusia “cak”
Penari 2–10 orang 50–100 orang laki-laki
Visual Kostum Barong & Rangda Formasi lingkaran, api
Fungsi Sakral & hiburan Hiburan (drama kolosal)

Pelestarian dan Modernisasi

Meskipun menjadi tontonan wisata, kedua tarian ini tetap dijaga nilai sakralnya.

Upaya pelestarian:

  • Dilatih sejak usia kecil di sanggar seni desa (sekeha).
  • Generasi muda dilibatkan dalam pertunjukan.
  • Pemerintah dan UNESCO memasukkan seni tari Bali dalam Warisan Budaya Takbenda.
  • Beberapa versi modern (Kecak Kolosal, Kecak Api, Barong Festival) untuk mendekatkan generasi baru.

Mengapa Tarian Ini Penting untuk Dipahami?

Karena Tari Barong dan Tari Kecak bukan sekadar hiburan turis, tetapi juga:

  • Cerminan filosofi hidup masyarakat Bali
  • Identitas budaya yang diwariskan turun-temurun
  • Bukti bahwa tradisi bisa bertahan di era modern
  • Menjadi jembatan antara agama, seni, dan pariwisata

Kesimpulan

Tari Barong dan Tari Kecak adalah dua karya seni luar biasa yang menunjukkan kekayaan budaya Bali. Keduanya lahir dari akar spiritual masyarakat, berkembang menjadi pertunjukan estetis yang mendunia, dan tetap dijaga sebagai bagian penting dari identitas lokal.

Barong mengajarkan kita tentang pertarungan abadi antara kebaikan dan kejahatan, sementara Kecak menunjukkan kekuatan kebersamaan dan harmoni suara manusia.

Kedua tarian ini bukan hanya tontonan—mereka adalah cerita tentang budaya, filosofi, dan warisan yang terus hidup di tengah modernisasi.


sumber gambar:

  • pegipegi.com
  • travel.detik.com